Senin, 19 Januari 2009

Tour Muhibah Seni Budaya

TERM OF REFERENCE

1. Dasar Pemikiran
Thomas W. Arnold pernah mengungkapkan bahwa proses Islamisasi di negeri-negeri Melayu-Nusantara berlangsung secara damai. Proses perkembangan Islam secara damai tersebut pada gilirannya memunculkan konsekuensi bahwa Islam di kawasan ini lebih lunak, jinak dan akomodatif. Dalam masa yang sangat panjang karakteristik Islam yang sangat ramah dan penuh toleran tersebut telah membawa pencerahan bagi perkembangan kehidupan sosio-kultural masyarakat Melayu-Nusantara. Perkembangan Islam di negeri Melayu-Nusantara di sisi lain telah menimbulkan transformasi kebudayaan-peradaban lokal. Berdasarkan kepada faktor tersebut, menurut Ismail al-Faruqi, kebudayaan-peradaban Melayu-Nusantara salah satu di antara tujuh wilayah kebudayaan yang paling berpengaruh dalam perkembangan tamaddun Islam secara umum. Ini membuktikan bahwa perkembangan kebudayaan-peradaban di negeri-negeri serumpun Melayu memiliki karakteristik tersendiri dibanding dengan kawasan budaya lain di dunia Islam.
Kendatipun kawasan Melayu-Nusantara saat ini telah terbagi kepada negara-negara merdeka, namun bila dilihat dari segi sosio-kultural dan sosio-religius masyarakatnya, memiliki akar budaya yang sama. Berdasarkan kepada kenyataan historis tersebut di atas dan dalam upaya membangun kembali kesamaan persepsi antar masyarakat budayadan masyarakat budaya di kawasan negeri-negeri Melayu khususnya antara Indonesia dan Malaysia, maka Fakultas Sastra dan Budaya Islam (Adab) IAIN Imam Bonjol Padang akam melakukan Tour Seni dan Budaya Islam 2002 ke Kerajaan Negeri Malaka-Malaysia dalam rangka mengikuti Festival Kesenian Islam yang diselenggarakan oleh ISSMA pada bulan Juli 2002 dan Konvensi Dunia Melayu dan Dunia Islam yang diselenggarakan oleh Institut Kajian Sejarah dan Patriotisme Malaysia (IKSEP), bulan Oktober 2002.
Keikutsertaan Fakultas Sastra dan Budaya Islam IAIN Imam Bonjol Padang kali ini membawa suatu misi untuk memperkenalkan Minangkabau sebagai salah satu basis peradaban dunia Islam Melayu dan pelopor pembaharuan Islam pada masa lalu. Kebesaran nama Minangkabau sebagai basis peradaban Islam tercermin dari falsafah kehidupan masyarakatnya yang sampai saat ini masih dipegang erat. Falsafah tersebut adalah “adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah, syara’ mangato adat mamakai”. Di sisi lain, hubungan antara Malaysia dan khususnya Minangkabau telah terjalin erat dengan suatu kenyataan bahwa warga negeri jiran itu banyak yang berasal dari Minangkabau.
Tour Seni dan Budaya Islam kali ini sekaligus diharapkan merupakan upaya penjajakan awal bagi kerjasama perguruan tinggi antar kedua negara serumpun khususnya dalam lapangan sastra dan seni budaya Islam. Upaya ini dirasakan sangat penting bila dikaitkan dengan kenyataan bahwa Fakultas Sastra dan Budaya Islam (Adab) IAIN Imam Bonjol Padang mempunyai jurusan yang sangat terkait dengan kebudayaan Islam yakni jurusan bahasa dan Sastra Arab, jurusan Sejarah dan Peradaban Islam dan jurusan Seni Islam dan Kaligrafi di samping beberapa jurusan lainnya.
2. Nama Kegiatan :
Kegiatan ini bernama : “ TOUR SENI & BUDAYA ISLAM ” Fakultas Sastra dan Budaya Islam (Adab) IAIN Imam Bonjol Padang ke Kerajaan Negeri Melaka dalam rangka mengikuti dua event penting di negara jiran Melaka, yaitu : Festival Kesenian Islam yang diselenggarakan oleh Institut Seni Malaysia Melaka (ISSMA) dan Konvensi Dunia Melayu dan Dunia Islam yang diselenggarakan oleh Institut Kajian Sejarah dan Patriotisme (IKSEP) Malaysia.
3. Jenis Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan
A. Ceramah Seni Budaya Islam di Indonesia
1. “Islam dan Budaya Nusantara”, oleh : Dr. H. Saifullah S.A., M.A. (Dekan Fakultas Sastra dan Budaya Islam (Adab) IAIN Imam Bonjol Padang).
2. “Islam dan Tradisi Kesenian di Minangkabau”, oleh : Drs. Yulizal Yunus (Pembantu Dekan III Fakultas Sastra dan Budaya Islam (Adab) / Seniman/Budayawan Sumatera Barat).
Ceramah Seni Budaya ini akan berlangsung selama kurang lebih 4 (empat) jam. Tanggal pelaksanaan, tempat dan manajeman peserta diatur oleh Panitia Penyelenggara Festival Kesenian Islam / Panitia Konvensi Dunia Melayu dan Islam.
B. Seminar Seni Islam dan Kaligrafi
1. “Kaligrafi Islam : Tradisi Kesenian Normatif”, oleh : Drs. Irhash A. Shamad, M. Hum (Ketua Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Ilmu Budaya Islam IAIN Imam Bonjol Padang / Kaligrafer )
2. “ Seni Kaligrafi Islam dalam Khazanah Pengetahuan Melayu Nusantara” oleh Drs. Muhapril Musri, M. Ag. (Dosen Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Sastra dan Budaya Islam / Kaligrafer)
3. “Seni Lukis Kaligrafi Islam” oleh Drs. H. Am. Y. Dt. Garang (Kepala Sekolah Menengah Kejuruan/ Dosen Lukis Kaligrafi Jurusan Seni Islam & Kaligrafi Fakultas Sastra dan Budaya Islam (Adab ) IAIN Imam Bonjo Padang)
Penyelenggaraan Seminar ini akan berlangsung selama satu (satu) hari. Waktu penyelenggaraan, tempat dan menagemen peserta dikelola oleh Panitia Festival Kesenian Islam / Panitia Konvensi Dunia Melayu dan Islam.
C. Kursus Kilat Kaligrafi Islam
Kursus ini merupakan paket pelajaran Seni Kaligrafi Islam untuk siswa-siswa sekolah tingkat Menengah serta kalangan pemula kaligrafi yang berminat. Satu paket pelajaran akan berlangsung selama 36 jam ( sepekan ) dan bermuatan pelatihan teknik menulis dengan kaidah yang munasabah yaitu : khat Tsuluts, Naskhi, Riq’ah, Diwany, Farisy.
Kursus ini akan dilaksanakan dalam 4 angkatan, masing dilaksanakan di kota yang berbeda. Waktu, Tempat dan Managemen Peserta diatur oleh Panitia Festival Kesenian Islam / Panitia Konvensi Dunia Melayu dan Islam.
D. Pameran Kaligrafi Islam
Dalam rangka menyemarakkan kegiatan festival kesenian serta konvensi dunia Melayu dan Islam sembari meningkatkan appresiasi terhadap seni Islam, selama kunjungan ini, akan diselenggarakan Pameran Seni Lukis Kaligrafi Islam. Karya-karya yang akan ditampilkan pada pameran ini terdiri dari lukisan-lukisan kaligrafi Islam karya pelukis-pelukis Sumatera Barat berjumlah lebih kurang 40 (empat puluh) karya.
E. Tunjuk Cara Seni Kaligrafi Islam
Acara gelar Tunjuk Cara (demonstrasi) Kaligrafi Islam diselenggarakan bersamaan dengan kegiatan Kursus Kilat Kaligrafi Islam (satu hari pada hari terakhir Kursus). Tunjuk Cara ini akan diperagakan oleh pelukis-pelukis Kaligrafi Sumatera Barat dan dapat disaksikan oleh khalayak penonton tempatan dalam rangka menggalakkan minat terhadap seni kaligrafi Islam.
Waktu, Tempat dan managemen kegiatan ini diatur oleh Panitia Festival Kesenian Islam / Panitia Konvensi Dunia Melayu dan Islam.
F. Rihlah Tamaddun (Wisata Budaya).
Rihlah Tamaddun ini akan mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang dianggap penting di seputar Kerajaan Negeri Melaka dan kota-kota lainnya di Malaysia. Kegiatan ini berlangsung selama 2 (dua) hari. Waktu dan pengaturan obyek yang akan dikunjungi ditentukan oleh Panitia Festival Kesenian Islam / Panitia Konvensi Dunia Melayu dan Islam.
4. Anggota Delegasi.
Delegasi Tour Seni Budaya Islam ini berjumlah sebanyak kurang lebih 25 (dua puluh lima) orang terdiri dari Pakar Seni Budaya, Seniman dan Kaligrafer yang berkompeten.
Semua biaya yang berkenaan dengan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan tersebut ditanggung oleh Panitia Festival Kesenian Islam dan Konvensi Dunia Melayu dan Dunia Islam Malaysia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar